1. Selebriti
“Selebriti” diserap dari bahasa Inggris “celebrity”, yang berarti orang terkenal, tersohor dan sering dirayakan. Sesuai pedoman penyerapan kata asing, kata-kata yang berujung –ty ditulis/disesuaikan menjadi berakhiran –tas. Contohnya university -> universitas, faculty -> fakultas dan activity -> aktiv
itas.
Kalau begitu, seharusnya diserap jadi “selebritas”, dong? Yap betul. Mulai sekarang, tiap kali Anda mendengar “selebriti” disebut-sebut di acara gosip di televisi, Anda pun tahu bahwa yang benar seharusnya adalah “selebritas”.
2. Banjir Kanal Timur
Seiring datangnya musim hujan, tiga kata ini kemungkinan besar akan lalu-lalang di liputan media yang menomorsatukan Jakarta. Banjir Kanal Timur adalah sebuah saluran/kanal air yang berfungsi mengurangi ancaman banjir di ibu kota negara. Karena wujudnya berupa kanal, bukan banjir, maka penyebutan yang lebih masuk akal adalah Kanal Banjir Timur.
3. Nuansa
Banyak orang mengira “nuansa” bisa dipakai untuk menggantikan “suasana”, “atmosfer”, atau bahkan “warna”. Contohnya ketika mereka dengan semangat bercerita bahwa mereka baru pulang dari “pesta pernikahan bernuansa Islami di sebuah gedung antik bernuansa Cina, dan sang mempelai mengenakan baju bernuansa kehijauan.” Semua “nuansa” di kalimat itu tidak dipakai dengan tepat.
Menurut kamus, nuansa berarti variasi atau perbedaan yg sangat halus atau kecil sekali (tentang warna, suara, kualitas, dsb); serta kepekaan terhadap, kewaspadaan atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang kecil sekali (tentang makna, perasaan, atau nilai).
4. Nyinyir
Ketika suatu hari teman Anda mengetwit mengejek atau berkomentar negatif terhadap sesuatu/seseorang, Anda mengira dia sedang nyinyir. Ini tidak sepenuhnya tepat. Yang dia lakukan lebih tepat dibilang menyindir. Menurut kamus, nyinyir berarti mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet.
5. Merubah
Oh, yang ini kesalahan klasik. Karena kata dasarnya “ubah”, kata yang benar seharusnya adalah “mengubah”, bukan “merubah”. Demikian juga bentuk pasifnya: “diubah”, bukan “dirubah”. Anda tidak pernah bilang “merucapkan” dan “merusahakan”, bukan? Melainkan “mengucapkan” dan “mengusahakan”
Karena memang demikianlah yang sesuai kaidah. Untuk kata yang dimulai oleh huruf vokal, kata kerjanya dibentuk dengan awalan me+(ng). Contohnya mengayomi, mengingkari, mengudara, mengecer, mengobral.
6. Bergeming
Bergeming menurut kamus artinya diam, tidak bergerak sedikit pun. Jadi kalau Anda mengatakan bahwa seseorang diam tak bergeming, Anda sebenarnya salah kata. Ingat-ingat, diam itu artinya tidak bergerak, bukan tidak bergeming.
7. Acuh
Pacar Anda mengeluh karena sering Anda acuhkan? Hmm, sepertinya dia sedang manja dan salah kata tuh. Acuh, menurut kamus, berarti peduli. Jadi semakin sering Anda acuhkan seharusnya pacar justru senang. Kalau Anda tidak acuh alias cuek, barulah dia boleh merengek.
8. Absensi
Absen, menurut kamus, artinya tidak hadir. Sementara absensi, ketidakhadiran. Jadi sebenarnya ada yang janggal bila tiap pagi Anda diharuskan mengisi buku absensi untuk membuktikan bahwa Anda tidak absen? Lebih janggal lagi bila saat pelajaran berlangsung, teman sekelas bertanya “Eh kamu sudah absen, belum?” padahal kalian berdua sama-sama hadir di ruangan!
Yang sebenarnya harus diisi untuk membuktikan bahwa Anda tidak absen adalah buku presensi.
9. Galon
Di Amerika Serikat dan Inggris, kata ini dipakai sebagai satuan volume. Satu galon (AS) setara 3,785 liter sementara satu galon (Inggris) setara 4,544 liter. Tetapi di Indonesia galon punya makna lain, terutama sejak kehadiran produk air minum berukuran 19 liter.
“Pak, jual A*qua galon?”
“Waduh, maaf stok dari sananya lagi kosong Mas. Tuh lihat galon kosong pada numpuk.”
“Galon” kini juga merujuk ke botol tambun yang ketika kosong, bisa berfungsi sebagai tetabuhan — tetapi ini tidak masalah. Yang jadi masalah adalah, beberapa orang salah kaprah bahwa satu “galon” isinya 19 liter. Kita harus menjelaskan kepada mereka, bahwa satu “A*qua galon” itu sebetulnya berisikan 5 galon (AS) atau 19 liter air.
Ada tambahan kata lain yang biasa salah dipakai dalam kehidupan sehari-hari?
source: http:// id.berita.yahoo.com/ 9-kata-biasa-salah-pakai.ht ml
Kalau begitu, seharusnya diserap jadi “selebritas”, dong? Yap betul. Mulai sekarang, tiap kali Anda mendengar “selebriti” disebut-sebut di acara gosip di televisi, Anda pun tahu bahwa yang benar seharusnya adalah “selebritas”.
2. Banjir Kanal Timur
Seiring datangnya musim hujan, tiga kata ini kemungkinan besar akan lalu-lalang di liputan media yang menomorsatukan Jakarta. Banjir Kanal Timur adalah sebuah saluran/kanal air yang berfungsi mengurangi ancaman banjir di ibu kota negara. Karena wujudnya berupa kanal, bukan banjir, maka penyebutan yang lebih masuk akal adalah Kanal Banjir Timur.
3. Nuansa
Banyak orang mengira “nuansa” bisa dipakai untuk menggantikan “suasana”, “atmosfer”, atau bahkan “warna”. Contohnya ketika mereka dengan semangat bercerita bahwa mereka baru pulang dari “pesta pernikahan bernuansa Islami di sebuah gedung antik bernuansa Cina, dan sang mempelai mengenakan baju bernuansa kehijauan.” Semua “nuansa” di kalimat itu tidak dipakai dengan tepat.
Menurut kamus, nuansa berarti variasi atau perbedaan yg sangat halus atau kecil sekali (tentang warna, suara, kualitas, dsb); serta kepekaan terhadap, kewaspadaan atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang kecil sekali (tentang makna, perasaan, atau nilai).
4. Nyinyir
Ketika suatu hari teman Anda mengetwit mengejek atau berkomentar negatif terhadap sesuatu/seseorang, Anda mengira dia sedang nyinyir. Ini tidak sepenuhnya tepat. Yang dia lakukan lebih tepat dibilang menyindir. Menurut kamus, nyinyir berarti mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet.
5. Merubah
Oh, yang ini kesalahan klasik. Karena kata dasarnya “ubah”, kata yang benar seharusnya adalah “mengubah”, bukan “merubah”. Demikian juga bentuk pasifnya: “diubah”, bukan “dirubah”. Anda tidak pernah bilang “merucapkan” dan “merusahakan”, bukan? Melainkan “mengucapkan” dan “mengusahakan”
Karena memang demikianlah yang sesuai kaidah. Untuk kata yang dimulai oleh huruf vokal, kata kerjanya dibentuk dengan awalan me+(ng). Contohnya mengayomi, mengingkari, mengudara, mengecer, mengobral.
6. Bergeming
Bergeming menurut kamus artinya diam, tidak bergerak sedikit pun. Jadi kalau Anda mengatakan bahwa seseorang diam tak bergeming, Anda sebenarnya salah kata. Ingat-ingat, diam itu artinya tidak bergerak, bukan tidak bergeming.
7. Acuh
Pacar Anda mengeluh karena sering Anda acuhkan? Hmm, sepertinya dia sedang manja dan salah kata tuh. Acuh, menurut kamus, berarti peduli. Jadi semakin sering Anda acuhkan seharusnya pacar justru senang. Kalau Anda tidak acuh alias cuek, barulah dia boleh merengek.
8. Absensi
Absen, menurut kamus, artinya tidak hadir. Sementara absensi, ketidakhadiran. Jadi sebenarnya ada yang janggal bila tiap pagi Anda diharuskan mengisi buku absensi untuk membuktikan bahwa Anda tidak absen? Lebih janggal lagi bila saat pelajaran berlangsung, teman sekelas bertanya “Eh kamu sudah absen, belum?” padahal kalian berdua sama-sama hadir di ruangan!
Yang sebenarnya harus diisi untuk membuktikan bahwa Anda tidak absen adalah buku presensi.
9. Galon
Di Amerika Serikat dan Inggris, kata ini dipakai sebagai satuan volume. Satu galon (AS) setara 3,785 liter sementara satu galon (Inggris) setara 4,544 liter. Tetapi di Indonesia galon punya makna lain, terutama sejak kehadiran produk air minum berukuran 19 liter.
“Pak, jual A*qua galon?”
“Waduh, maaf stok dari sananya lagi kosong Mas. Tuh lihat galon kosong pada numpuk.”
“Galon” kini juga merujuk ke botol tambun yang ketika kosong, bisa berfungsi sebagai tetabuhan — tetapi ini tidak masalah. Yang jadi masalah adalah, beberapa orang salah kaprah bahwa satu “galon” isinya 19 liter. Kita harus menjelaskan kepada mereka, bahwa satu “A*qua galon” itu sebetulnya berisikan 5 galon (AS) atau 19 liter air.
Ada tambahan kata lain yang biasa salah dipakai dalam kehidupan sehari-hari?
source: http://